SELAMAT DATANG DI WEBSITE KELURAHAN BUKUAN KECAMATAN PALARAN KOTA SAMARINDA "BUKUAN BERJAYA (BERSIH SEJAHTERA & BERBUDAYA)"

Selasa, 04 Januari 2050

Tentang Kelurahan Bukuan


Aparat Kantor Lurah Bukuan

SEJARAH SINGKAT KELURAHAN BUKUAN

Kelurahan Bukuan diawali dengan datangnya rombongan transmigrasi dari Pulau Jawa di Tahun 1960, yang mana selanjutnya pada tahun 1961 telah memiliki suatu bentuk tatanan pengaturan pemerintahan yang dikenal dengan sebutan Blok yang di ketuai oleh seorang Kepala Blok. Sistem ini berlangsung sampai dengan kurun waktu 1965.
Sejak tahun 1965 sampai dengan tahun 1980, Sistem Pemerintahan di wilayah ini telah menggunakan sebutan Desa dan diketuai oleh seorang Pejabat Kepala Desa yang dipilih langsung dari masyarakat dengan menggunakan Sistem Pilkades.
Selanjutnya pada tahun 1973, datang lagi rombongan trnasmigrasi dari Kabupaten Ponorogo, karena sesuai dengan kondisi dan sifat transmigrasi ini sangat mendadak kedatangannya di wilayah Bukuan, maka disebutlah transmigrasi ini dengan sebutan Transmigrasi Spontan, sedangkan wilayah dimana para transmigrasi ini ditempatkan, sampai dengan saat ini masih dikenal dengan sebutan Wilayah Spontan.
Adapun mengenai sejarah singkat tentang para pemimpin yang telah berjasa mengabdikan dirinya di Wilayah Kelurahan Bukuan ini adalah sebagai berikut :
                         
            1. Alm. SAERUN                                          1961-1965 KEPALA BLOK
            2. Alm. KARTASASMITA                             1965-1967 KEPALA DESA
            3. SANTOSO                                               1967-1976 KEPALA DESA
            4. DARMO                                                   1976-1980 KEPALA DESA
             5. DARMO                                                   1980-1993 LURAH
            6. ADENAN                                                 1993-1996 LURAH
            7. SJACHRANI                                            1996-2000 LURAH
            8. Alm. MASHURI                                        2000-2001 LURAH
            9. WAHYUDI PRAMONO,IP                        2001-2003 LURAH
           10. ARDIANSAH,S.Sos                                 2003-2008 LURAH
           11. EKO SUPRAYETNO,S.Sos                     2008-2010 LURAH
           12. WILLY PRAMESWANTO,SSTP,M.Si       2010-2012 LURAH
           13. H. SUDDIN ACHMAD, MM                      2012-2014 LURAH
           14. DIDI ZULYANI, S.STP., M.Si                    2014- Sekarang LURAH



           SELAYANG PANDANG  

      Kelurahan Bukuan merupakan salah satu Kelurahan yang terletak di Kecamatan Palaran Kota Samarinda. Kelurahan Bukuan merupakan wilayah berkembang dengan dibangunnya Pelabuhan Peti Kemas yang merupakan sumber penunjang perkembangan perdagangan dan perekonomian di wilayah Samarinda dan sekitarnya.

      Wilayah Kelurahan Bukuan ini juga ditunjang dengan sarana umum yang cukup memadai, yakni tempat pelayanan kesehatan Puskesmas Bukuan serta sarana pendidikan seperti Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Satu-satunya wilayah transisi yang sudah memiliki sarana tehnologi komunikasi yang memadai yakni keberadaan internet dengan jaringan fiber optik sejak tahun 2016. Sehingga faktor penunjang tambahan informasi yang cepat dan tepat dapat bermanfaat bagi peningkatan sumber daya manusia.

    Kelurahan Bukuan memiliki bentuk masyarakat yang heterogen namun kebersamaan dalam gotong-royong masih kental karena dulunya merupakan wilayah transmigrasi dari wilayah pulau Jawa. Budaya adat dari wilayah asal pun masih kental sehingga masih banyak kegiatan kemasyarakatan yang berbau adat asal setempat, misalnya kegiatan Bersih Desa, Paguyuban, Kesenian Jaranan, Satu Suro dan lain-lain yang masih dilestarikan oleh Suku Jawa.

     Keragaman di Kelurahan Bukuan juga tercermin dengan bermacam suku etnis yang menetap yakni mulai suku Papua, NTT, Toraja, Jawa, Sunda, Banjar, Bugis, Dayak dan lain-lain. Selain keragaman etnis di Kelurahan Bukuan juga memiliki penganut Agama Kristen yang cukup banyak disamping mayoritas merupakan beragama Islam, sehingga tempat ibadah di Kelurahan Bukuan selain banyaknya Masjid dan Langgar juga ada beberapa Gereja.

     Perbedaan yang signifikan dengan keragaman masyarakat Kelurahan Bukuan tidak mengurangi daripada kebersamaan masyarakat untuk membangun wilayahnya yang termasuk wilayah paling ujung di Kota Samarinda. Keaktifan masyarakat dalam kegiatan organisasi dan kegiatan kemasyarakatan lainnya bisa dipandang sangat baik karena faktor masyarakat yang selalu ingin aktif dan bisa memberikan manfaat bagi dirinya maupun lingkungannya. Sehingga kegiatan Organisasi yakni LPM serta pemberdayaan perempuan PKK pun semakin maju.

     Faktor pendukung kegiatan organisasi di Kelurahan Bukuan ini adalah dengan keberadaan gedung Balai Desa Kelurahan Bukuan yang cukup mumpuni untuk berbagai kegiatan masyarakat yang bermanfaat. Selain digunakan untuk kegiatan kantor dan masyarakat juga dapat digunakan untuk sarana olahraga seperti Bulu Tangkis/Badminton.

     Kegiatan Pertanian dan Perkebunan di wilayah Kelurahan Bukuan juga menjadi andalan, disamping kondisi alam di Kelurahan Bukuan juga sudah rusak dengan adanya kegiatan pertambangan batubara serta pembangunan proyek yang tidak sesuai AMDAL. Sehingga faktor pendukung kegiatan pertanian dan perkebunan pun cukup terhambat terutama permasalahan irigasi. Namun dengan semangat dari Kelompok Tani dan didukung pula dengan pembinaan Pemerintah Kota Samarinda melalui PPL Pertanian setempat dan Pimpinan Wilayah/Lurah yang terus berusaha menjadikan bidang ini sebagai unggulan  maka kegiatan Pertanian dan Perkebunan akan semakin berkembang.

     Dukungan lainnya yakni kerjasama Perusahaan yang masih aktif diwilayah Kelurahan Bukuan, seperti perusahaan tambang PT. ECI, peti kemas PT. PSP, perusahaan kayu PT. Tirta Mahakam, PT. Karunia Jaya Semesta dan PT. Tunggal Yudi/ex. Barito, PT. Borneo Karya Persada dan Depo-depo yakni PT. Tanto, PT. SPIL, PT. Meratus, PT. Samudra Golden Mitra dan PT. Puji Surya Indah. Dukungan perusahaan di Kelurahan Bukuan sudah bisa dibilang cukup baik, namun masih ada beberapa perusahaan yang masih belum cukup mendukung. Faktor ini juga dikarenakan kurangnya perhatian dan keterbukaan perusahaan untuk laporan CSR kepada pihak pemerintahan Kelurahan.

    Disamping kemajuan wilayah namun masih ada kekurangan kebutuhan air bersih di Kelurahan Bukuan masih kurang terpenuhi karena perusahaan pemerintah yakni PDAM yang belum terealisasi. Walaupun sudah dipenuhi oleh pihak swasta yakni CV. Lima Bersaudara namun masih belum cukup memenuhi kebutuhan air bersih di seluruh wilayah Kelurahan Bukuan, selain itu juga banyak masyarakat yang menolak untuk penggunaan sarana air bersih dari pihak swasta ini dikarenakan tarif harga air yang jauh 3 kali lipat lebih mahal dari tarif standar PDAM sehingga cukup memberatkan masyarakat untuk memanfaatkan dan akhirnya penggunaan air sumur bor mandiri pun menjadi andalan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih ini. Maka merupakan harapan besar bagi masyarakat Kelurahan Bukuan untuk mendapatkan pembangunan sarana air bersih dari Pemerintah yakni PDAM dan upaya permohonan ini sudah diajukan oleh masyarakat melalui perwakilannya LPM Kelurahan Bukuan kepada Walikota Samarinda.

     Perkembangan Kelurahan Bukuan dengan pembangunan Peti Kemas juga akan dibarengi dengan Pelabuhan Penumpang yang nantinya akan segera dibangun. Dengan bertambahnya fasilitas sarana dan prasarana di wilayah Kelurahan Bukuan ini diharapkan pula dapat meningkatkan kemajuan pembangunan infrastruktur di Kelurahan Bukuan yang masih belum memadai. Dengan ini semoga Kelurahan Bukuan menjadi wilayah yang maju mulai dari wilayahnya juga masyarakatnya yang BERSIH, SEJAHTERA dan BERBUDAYA (BERJAYA). (did12ul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar